Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE) yang telah mulai dibentuk pada tahun 2011 serta di targetkan bakal berakhir pada tahun 2035. PLTA ini diharapkan bisa menunjang upaya Pemerintah Indonesia buat mewujudkan Bunda Kota Nusantara (IKN) yang hijau serta berkepanjangan dan membagikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi di daerah tersebut.
Sasaran PLTA Kayan serta Kapasitasnya
Proyek PLTA Kayan Cascade ditargetkan bakal selesai dibentuk pada tahun 2035 dengan kapasitas 9.000 Megawatt (MW) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Bila pembangunan tersebut lancar serta sesuai rancangan, PLTA Kayan bakal jadi PLTA terbesar di Asia Tenggara. Dengan kapasitas tersebut, PLTA Kayan bisa menunjang satu Kalimantan dalam urusan pasokan listrik.
Nilai investasi yang dilucurkan buat mendanai proyek PLTA Kayan yakni sebesar US$17, 8 miliyar ataupun kurang lebih Rp277,19 triliun. Nilai tersebut digunakan buat membangun 5 bendungan sampai 6 turbin pembangkit pada tiap-tiap bendungan. Pembangunan PLTA Kayan Cascade bakal dipecah jadi 5 tahap dengan tiap-tiap kapasitas selaku berikut:
Sesi awal: 900 MW
Sesi kedua: 1.200 MW
Sesi ketiga: 1.800 MW
Sesi keempat: 1.800 MW
Sesi kelima: 3.300 MW.
Sesi Awal PLTA Kayan
Sesi awal pembangunan PLTA Kayan Cascade bakal diawali dengan membangun bendungan pertama Kayan 1 yang menggunakan area sepanjang aliran air dari Sungai Kayan dengan sasaran bisa beroperasi secara komersial pada tahun 2028. Proses pembangunan bakal difokuskan dari hilir ke hulu. Satu tahun sebelum hilir selesai, maka akan dicoba pembangunan infrastruktur buat bendungan berikutnya. Perihal ini dilakukan secara simultan sampai bendungan Kayan 5.
Sebagian besar listrik dari PLTA Kayan sesi awal sebanyak 900 MW bakal dialirkan ke IKN sampai ke Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kalimantan Utara. Listrik yang dialirkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur jadi sasaran utama sesuai dengan arah kebijakan pemerintah buat memajukan IKN dalam menggunakan energi hijau serta terbarukan.
Milik Tjandra Limanjaya
Siapa sangka rupanya PT Kayan Hydro Energy (KHE) ialah milik Tjandra Limanjaya yang sudah sangat populer sebagai seorang pebisnis berhasil dari Indonesia.
Tjandra Limanjaya mempunyai banyak investasi bisnis di bermacam industri mulai dari energi sampai pariwisata. Terlebih bisnisnya saat ini telah tumbuh sampai ke tingkatan internasional.
Mendapat Gelar Warga Kehormatan Masyarakat Dayak
Upacaran pemberian gelar dilakukan saat sebelum kegiatan pelantikan dan rapat kerja Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Utara di Balai Adat Dayak Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Sabtu, (9/12). Penyerahan mahkota sebagai anggota kehormatan diberikan langsung oleh Presiden Majlis Adat Dayak Nasional Marthin Billa dan disaksikan Pimpinan DAD Kaltara Johny Laing Impang.
Pemberian gelar tersebut dihadiri oleh Gubernur Kaltara Zainal Aridin Paliwang, Wakil Gubernur Kaltara Yansen Tipa Padan, para bupati di Kaltara, hingga tokoh-tokoh Pemuka Warga Kaltara.
Aktivitas pemberian gelar kehormatan tersebut dimeriahkan oleh tarian adat Dayak, tarian adat Kabupaten Tanah Tidung, dan persembahan lagu daerah.
Penganugerahan ditandai dengan pengenaan pakaian kebesaran adat dayak kepada Tjandra Limanjaya, mulai dari mahkota di atas kepala hingga baju kebesaran.
“Mudah-mudahan apa yang telah diberikan kepada saya pada hari ini bisa menaikkan tekad, semangat dan bakti saya kepada warga Dayak dan penduduk di Kalimantan Utara,” ucap Tjandra usai kegiatan pemberian gelar di Kaltara, Sabtu (9/12).
Tags: KHE, PLTA, PLTA Kayan Cascade, PT Kayan Hydro Energy, Tjandra limanjaya